SELAYANG PANDANG FORUM KOMUNIKASI TENAGA HARIAN LEPAS
TENAGA BANTU PENYULUH PERTANIAN (FK THL-TBPP) PROPINSI JAWA BARAT
Pendahuluan
Prioritas utama pembangunan nasional salah satunya adalah pengurangan angka kemiskinan. Sementara kantung-kantung kemiskinan umumnya berada di pedesaaan, dan masyarakat pedesaan pada umumnya adalah petani. Namun demikian pada tahun 2004 sektor pertanian menyumbang terhadap PDB nasional sebesar 14,7 % dan menyediakan lapangan kerja bagi 43 juta orang. Hal ini menyebabkan sektor pertanian menjadi sektor terbesar dalam menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat, yang sekaligus dapat mengurangi angka kemiskinan secara signifikan.
Melihat realitas tersebut, sudah sewajarnya pemerintah mencanangkan program revitalisasi pertanian dalam upaya pengentasan kemiskinan. Pembangunan sektor pertanian sangat strategis, karena sekurang-kurangnya berperan penting dalam : Peningkatan pertumbuhan ekonomi; Penciptaan lapangan kerja; Meningkatkan ketahanan pangan masyarakat, yang merupakan syarat penting dalam ketahanan nasional dan regional; serta menciptakan kekuatan penghela dan pendorong bagi pertumbuhan sektor-sektor lain.
Pembangunan kembali sektor pertanian (revitalisasi pertanian) tidak akan berjalan lancar bila sumber daya sektor pertanian tidak ditingkatkan kualitas nya. Sehingga salah satu bentuk implementasi dari revitalisasi pertanian adalah revitalisasi penyuluhan atau membangun dan menghidupkan kembali kegiatan penyuluhan yang sempat mati suri. Dengan lahirnya UU no 16 tahun 2006 mengenai Sistem Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (SP3K), merupakan momentum yang tepat dalam membangun sumber daya manusia (SDM) pertanian Indonesia yang memiliki daya saing tinggi dalam menghadapi tantangan globalisasi.
Adapun target sasaran dari revitalisasi penyuluhan pertanian yang tertuang dalam UU No 16 tahun 2006 tersebut yaitu kelembagaan penyuluhan pertanian, penyelenggaraan penyuluhan pertanian dan tenaga penyuluh pertanian. Bentuk konkretnya yaitu peremajaan tenaga penyuluh yang saat ini semakin berkurang dengan merekrut tenaga bantu penyuluh pertanian sebanyak 6,000 orang pada tahun 2007 dan ditambah 10,000 orang pada tahun 2008.
Perekrutan ini diharapkan bisa memberikan kontribusi yang positif bagi kegiatan penyuluhan dengan terget Peningkatan Beras Nasional dua juta ton (P2BN). Selain itu tenaga bantu penyuluh pertanian ini diharapkan dapat mewujudkan pencapaian program pengembangan sistem dan usaha agribisnis yang berdaya saing tinggi, peningkatan ketahanan pangan serta membantu petani dalam upaya meningkatkan kesejahteraan hidupnya.
Tanggung jawab yang demikian besar ini merupakan konsekuensi logis bagi para THL-TBPP dalam melaksanakan tugasnya. Untuk itulah dibutuhkan upaya peningkatan kualitas diri dari masing-masing pribadi THL-TBPP sehingga dapat bekerja cerdas, keras dan tuntas. Upaya peningkatan kualitas diri ini perlu dilakukan secara simultan dan tidak bisa dilakukan secara parsial, sehingga dibutuhkan adanya komunikasi yang intens baik antar sesama THL-TBPP maupun dengan penyuluh-penyuluh yang senior serta dengan institusi yang terkait dengan dunia kepenyuluhan.
Kondisi objektif saat ini THL TB PP Jawa Barat yang sudah ditetapkan sebanyak 1154 orang yang terdiri dari 2 angkatan, angkatan 2007 sebanyak 360 orang dan angkatan 2008 sebanyak 794 orang yang memiliki latar pendidikan beragam dari mulai tingkatan SLTA/SPMA, Diploma III, dan Sarjana (S-1). Hal ini menyebabkan beragamnya tingkat penguasaan pengetahuan pertanian. Sementara akses informasi THL TB PP Jawa Barat terhadap sumber informasi yang mendukung kegiatan pertanian masih kurang ditambah dengan kurangnya komunikasi antar THL TB PP se Jawa Barat. Dari kondisi tersebut maka dipandang perlu dibentuknya suatu wadah silaturahmi, koordinasi, dan tukar menukar informasi antar THL TB PP di Jawa Barat yang diberi nama Forum Komunikasi Tenaga Harian Lepas – Tenaga Bantu Penyuluh Pertanian (THL-TB PP)Jawa Barat.
Tujuan Pembentukan
Adapun tujuan pembentukan Forum Komunikasi Tenaga Harian Lepas-Tenaga Bantu Penyuluh Pertanian (THL-TB PP) Jawa Barat adalah sebagai berikut:
Membangun tali silaturahmi antar THL-TB PP se Jawa Barat
Membangun jaringan Koordinasi antar THL-TB PP tiap Kabupaten/Kota se Jawa Barat,
Mengkomunikasikan kendala-kendala THL-TB PP di lapangan kepada pihak yang terkait,
Menginformasikan kegiatan-kegiatan THL-PP Propinsi Jawa Barat kepada instansi yang berwenang, organisasi penyuluh, organisasi petani serta berbagai pihak yang terkait melalui berbagai saluran yang ada.
Gambaran Potensi THL-TB PP Jawa Barat
THL-TB PP Jawa Barat terdiri dari 2 angkatan, yaitu angkatan 2007 dan 2008. Angkatan 2007 sebanyak 59 orang Sarjana (D-IV/S-1), 64 orang Diploma III, serta 237 orang SLTA/SPMA, total 360 orang. Sedangkan angkatan 2008 terdiri dari 381 orang Sarjana (D-IV/S-1), 113 orang Diploma III, serta 300 orang SLTA/SPMA, total 794 orang. Sehingga total THL TB PP se Jawa Barat berjumlah sebanyak 1.154 orang.
SUSUNAN PENGURUS
KEPENGURUSAN FORUM KOMUNIKASI THL-TBPP JABAR
TAHUN 2008
1. KOORDINATOR : DUDY S. TAFAJANI ( KAB. BANDUNG )
2. SEKRETARIS UMUM : YUDI WAHYUDI ( KOTA BANDUNG )
3. BENDAHARA UMUM : RISTA MARIAM ( KAB. BANDUNG BARAT )
4. KEPALA BIDANG
· BIDANG INFOKOM : AGUS FAISAL ( KOTA BOGOR )
· BIDANG DIKLAT : SENTOT SURYATNOKO ( KOTA DEPOK )
· BIDANG KEMITRAAN : Ir. WARCITA ( KAB. MAJALENGKA)
5. KOORDINATOR WILAYAH :
· KORWIL I : GEUGEU SUDEWI (KAB. CIANJUR)
(BOGOR, DEPOK,
SUKABUMI, CIANJUR)
· KORWIL II : ARIEF RISMAN (KAB. BEKASI)
(BEKASI, KARAWANG,
SUBANG, PURWAKARTA)
· KORWIL III : DADAN FIRDAUS (KAB. KUNINGAN)
(INDRAMAYU, CIREBON,
MAJALENGKA, KUNINGAN)
· KORWIL IV : Ir. IMAT JATNIKA (KAB. SUMEDANG),
(BANDUNG, BANDUNG DIDIN S. (KOTA CIMAHI)
BARAT, CIMAHI,
SUMEDANG)
· KORWIL V : H. ASEP (KAB. CIAMIS)
(GARUT, TASIK,
BANJAR, CIAMIS)
PROGRAM KERJA FORUM KOMUNIKASI THL TB PP PROP. JAWA BARAT TAHUN 2008
NO
URAIAN
TUJUAN
KETERANGAN
Limit Waktu
1
Pengukuhan Legalitas Formal Kepengurusan Forum Komunikasi THL-TB PP Tingkat Kab/Kota Se - Jawa Barat
Sebagai bahan acuan dan landasan formal untuk menjalankan fungsi Koordinasi, Komunikasi, dan Informasi Forum Komunikasi THL-TB PP Jawa Barat
19-Mei-08
2
Penyusunan dan Pengumpulan Laporan Kegiatan Bulanan
Menyusun dan menuerahkan Laporan Kegiatan THL TB PP Prop. Jawa Barat secara terkoordinir melalui Jaringan Koordinasi Wilayah
14-Jun-08
3
Penetapan dan Pengumpulan Iuran THL-TB PP se Jawa Barat
Menghimpun dana untuk kegiatan Forum Komunikasi THL TB PP Jawa Barat
Iuran Bulanan Sebesar Rp. 1.000,- per orang per bulan
Awal Bulan Juni
4
Koordinasi Bulanan dengan Dinas Pertanian Propinsi Jawa Barat
Mengkoordinasikan kegiatan Dinas Pertanian Prop Jawa Barat dengan THL-TB PP se Jawa Barat
14-Jul-08
5
Peningkatan Kualitas THL TB PP melalui Pelatihan Penyuluhan Pertanian secara berjenjang.
Mengembangkan SDM THL-TB PP Propinsi Jawa Barat
2 Bulan Sekali Mulai Juni 2008
6
Mengikuti Kegiatan Hari Besar Pertanian Tingkat Propinsi dan Nasional
Menunjukkan eksistensi THL TB PP Jawa Barat dalam keterlibatan pembangunan pertanian di Jawa Barat
- Hari Krida Pertanian
- Hari Pangan Sedunia - Pekan Padi Nasional
- Juni - Oktober
- 21 - 24 Juli 2008
7
Membuat Website THL TB PP Prop Jawa Barat
media Interaksi dan tukar menukar Informasi kegiatan THL TB PP Prop. Jawa Barat
Jun-08
8
Temu Lapang / Panen Raya Lokasi SL
Lokasi Kerja Perwakilan THL TB PP Prop Jawa Barat
Juli - Agustus 2008
PENUTUP
Demikian sekilas gambaran mengenai Forum Komunikasi Tenaga Harian Lepas Pembantu Penyuluh Pertanian Jawa Barat ini kami sampaikan. Tanpa dukungan semua pihak tidak mungkin tujuan dari pembentukan Forum Komunikasi ini dapat diwujudkan. Semoga langkah kecil ini menjadi lompatan besar yang bermanfaat bagi kemajuan pertanian serta petani Indonesia dan di Jawa Barat pada khususnya.
Terima kasih atas segala perhatian dan dukungannya.
Bandung, 16 April 2008
Forum Komunikasi
Tenaga Harian Lepas Pembantu Penyuluh (THL-TB PP)
Jawa Barat
KOORDINATOR
DUDY S TAFAJANI
SEKRETARIS UMUM
YUDI WAHYUDI
TENAGA BANTU PENYULUH PERTANIAN (FK THL-TBPP) PROPINSI JAWA BARAT
Pendahuluan
Prioritas utama pembangunan nasional salah satunya adalah pengurangan angka kemiskinan. Sementara kantung-kantung kemiskinan umumnya berada di pedesaaan, dan masyarakat pedesaan pada umumnya adalah petani. Namun demikian pada tahun 2004 sektor pertanian menyumbang terhadap PDB nasional sebesar 14,7 % dan menyediakan lapangan kerja bagi 43 juta orang. Hal ini menyebabkan sektor pertanian menjadi sektor terbesar dalam menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat, yang sekaligus dapat mengurangi angka kemiskinan secara signifikan.
Melihat realitas tersebut, sudah sewajarnya pemerintah mencanangkan program revitalisasi pertanian dalam upaya pengentasan kemiskinan. Pembangunan sektor pertanian sangat strategis, karena sekurang-kurangnya berperan penting dalam : Peningkatan pertumbuhan ekonomi; Penciptaan lapangan kerja; Meningkatkan ketahanan pangan masyarakat, yang merupakan syarat penting dalam ketahanan nasional dan regional; serta menciptakan kekuatan penghela dan pendorong bagi pertumbuhan sektor-sektor lain.
Pembangunan kembali sektor pertanian (revitalisasi pertanian) tidak akan berjalan lancar bila sumber daya sektor pertanian tidak ditingkatkan kualitas nya. Sehingga salah satu bentuk implementasi dari revitalisasi pertanian adalah revitalisasi penyuluhan atau membangun dan menghidupkan kembali kegiatan penyuluhan yang sempat mati suri. Dengan lahirnya UU no 16 tahun 2006 mengenai Sistem Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (SP3K), merupakan momentum yang tepat dalam membangun sumber daya manusia (SDM) pertanian Indonesia yang memiliki daya saing tinggi dalam menghadapi tantangan globalisasi.
Adapun target sasaran dari revitalisasi penyuluhan pertanian yang tertuang dalam UU No 16 tahun 2006 tersebut yaitu kelembagaan penyuluhan pertanian, penyelenggaraan penyuluhan pertanian dan tenaga penyuluh pertanian. Bentuk konkretnya yaitu peremajaan tenaga penyuluh yang saat ini semakin berkurang dengan merekrut tenaga bantu penyuluh pertanian sebanyak 6,000 orang pada tahun 2007 dan ditambah 10,000 orang pada tahun 2008.
Perekrutan ini diharapkan bisa memberikan kontribusi yang positif bagi kegiatan penyuluhan dengan terget Peningkatan Beras Nasional dua juta ton (P2BN). Selain itu tenaga bantu penyuluh pertanian ini diharapkan dapat mewujudkan pencapaian program pengembangan sistem dan usaha agribisnis yang berdaya saing tinggi, peningkatan ketahanan pangan serta membantu petani dalam upaya meningkatkan kesejahteraan hidupnya.
Tanggung jawab yang demikian besar ini merupakan konsekuensi logis bagi para THL-TBPP dalam melaksanakan tugasnya. Untuk itulah dibutuhkan upaya peningkatan kualitas diri dari masing-masing pribadi THL-TBPP sehingga dapat bekerja cerdas, keras dan tuntas. Upaya peningkatan kualitas diri ini perlu dilakukan secara simultan dan tidak bisa dilakukan secara parsial, sehingga dibutuhkan adanya komunikasi yang intens baik antar sesama THL-TBPP maupun dengan penyuluh-penyuluh yang senior serta dengan institusi yang terkait dengan dunia kepenyuluhan.
Kondisi objektif saat ini THL TB PP Jawa Barat yang sudah ditetapkan sebanyak 1154 orang yang terdiri dari 2 angkatan, angkatan 2007 sebanyak 360 orang dan angkatan 2008 sebanyak 794 orang yang memiliki latar pendidikan beragam dari mulai tingkatan SLTA/SPMA, Diploma III, dan Sarjana (S-1). Hal ini menyebabkan beragamnya tingkat penguasaan pengetahuan pertanian. Sementara akses informasi THL TB PP Jawa Barat terhadap sumber informasi yang mendukung kegiatan pertanian masih kurang ditambah dengan kurangnya komunikasi antar THL TB PP se Jawa Barat. Dari kondisi tersebut maka dipandang perlu dibentuknya suatu wadah silaturahmi, koordinasi, dan tukar menukar informasi antar THL TB PP di Jawa Barat yang diberi nama Forum Komunikasi Tenaga Harian Lepas – Tenaga Bantu Penyuluh Pertanian (THL-TB PP)Jawa Barat.
Tujuan Pembentukan
Adapun tujuan pembentukan Forum Komunikasi Tenaga Harian Lepas-Tenaga Bantu Penyuluh Pertanian (THL-TB PP) Jawa Barat adalah sebagai berikut:
Membangun tali silaturahmi antar THL-TB PP se Jawa Barat
Membangun jaringan Koordinasi antar THL-TB PP tiap Kabupaten/Kota se Jawa Barat,
Mengkomunikasikan kendala-kendala THL-TB PP di lapangan kepada pihak yang terkait,
Menginformasikan kegiatan-kegiatan THL-PP Propinsi Jawa Barat kepada instansi yang berwenang, organisasi penyuluh, organisasi petani serta berbagai pihak yang terkait melalui berbagai saluran yang ada.
Gambaran Potensi THL-TB PP Jawa Barat
THL-TB PP Jawa Barat terdiri dari 2 angkatan, yaitu angkatan 2007 dan 2008. Angkatan 2007 sebanyak 59 orang Sarjana (D-IV/S-1), 64 orang Diploma III, serta 237 orang SLTA/SPMA, total 360 orang. Sedangkan angkatan 2008 terdiri dari 381 orang Sarjana (D-IV/S-1), 113 orang Diploma III, serta 300 orang SLTA/SPMA, total 794 orang. Sehingga total THL TB PP se Jawa Barat berjumlah sebanyak 1.154 orang.
SUSUNAN PENGURUS
KEPENGURUSAN FORUM KOMUNIKASI THL-TBPP JABAR
TAHUN 2008
1. KOORDINATOR : DUDY S. TAFAJANI ( KAB. BANDUNG )
2. SEKRETARIS UMUM : YUDI WAHYUDI ( KOTA BANDUNG )
3. BENDAHARA UMUM : RISTA MARIAM ( KAB. BANDUNG BARAT )
4. KEPALA BIDANG
· BIDANG INFOKOM : AGUS FAISAL ( KOTA BOGOR )
· BIDANG DIKLAT : SENTOT SURYATNOKO ( KOTA DEPOK )
· BIDANG KEMITRAAN : Ir. WARCITA ( KAB. MAJALENGKA)
5. KOORDINATOR WILAYAH :
· KORWIL I : GEUGEU SUDEWI (KAB. CIANJUR)
(BOGOR, DEPOK,
SUKABUMI, CIANJUR)
· KORWIL II : ARIEF RISMAN (KAB. BEKASI)
(BEKASI, KARAWANG,
SUBANG, PURWAKARTA)
· KORWIL III : DADAN FIRDAUS (KAB. KUNINGAN)
(INDRAMAYU, CIREBON,
MAJALENGKA, KUNINGAN)
· KORWIL IV : Ir. IMAT JATNIKA (KAB. SUMEDANG),
(BANDUNG, BANDUNG DIDIN S. (KOTA CIMAHI)
BARAT, CIMAHI,
SUMEDANG)
· KORWIL V : H. ASEP (KAB. CIAMIS)
(GARUT, TASIK,
BANJAR, CIAMIS)
PROGRAM KERJA FORUM KOMUNIKASI THL TB PP PROP. JAWA BARAT TAHUN 2008
NO
URAIAN
TUJUAN
KETERANGAN
Limit Waktu
1
Pengukuhan Legalitas Formal Kepengurusan Forum Komunikasi THL-TB PP Tingkat Kab/Kota Se - Jawa Barat
Sebagai bahan acuan dan landasan formal untuk menjalankan fungsi Koordinasi, Komunikasi, dan Informasi Forum Komunikasi THL-TB PP Jawa Barat
19-Mei-08
2
Penyusunan dan Pengumpulan Laporan Kegiatan Bulanan
Menyusun dan menuerahkan Laporan Kegiatan THL TB PP Prop. Jawa Barat secara terkoordinir melalui Jaringan Koordinasi Wilayah
14-Jun-08
3
Penetapan dan Pengumpulan Iuran THL-TB PP se Jawa Barat
Menghimpun dana untuk kegiatan Forum Komunikasi THL TB PP Jawa Barat
Iuran Bulanan Sebesar Rp. 1.000,- per orang per bulan
Awal Bulan Juni
4
Koordinasi Bulanan dengan Dinas Pertanian Propinsi Jawa Barat
Mengkoordinasikan kegiatan Dinas Pertanian Prop Jawa Barat dengan THL-TB PP se Jawa Barat
14-Jul-08
5
Peningkatan Kualitas THL TB PP melalui Pelatihan Penyuluhan Pertanian secara berjenjang.
Mengembangkan SDM THL-TB PP Propinsi Jawa Barat
2 Bulan Sekali Mulai Juni 2008
6
Mengikuti Kegiatan Hari Besar Pertanian Tingkat Propinsi dan Nasional
Menunjukkan eksistensi THL TB PP Jawa Barat dalam keterlibatan pembangunan pertanian di Jawa Barat
- Hari Krida Pertanian
- Hari Pangan Sedunia - Pekan Padi Nasional
- Juni - Oktober
- 21 - 24 Juli 2008
7
Membuat Website THL TB PP Prop Jawa Barat
media Interaksi dan tukar menukar Informasi kegiatan THL TB PP Prop. Jawa Barat
Jun-08
8
Temu Lapang / Panen Raya Lokasi SL
Lokasi Kerja Perwakilan THL TB PP Prop Jawa Barat
Juli - Agustus 2008
PENUTUP
Demikian sekilas gambaran mengenai Forum Komunikasi Tenaga Harian Lepas Pembantu Penyuluh Pertanian Jawa Barat ini kami sampaikan. Tanpa dukungan semua pihak tidak mungkin tujuan dari pembentukan Forum Komunikasi ini dapat diwujudkan. Semoga langkah kecil ini menjadi lompatan besar yang bermanfaat bagi kemajuan pertanian serta petani Indonesia dan di Jawa Barat pada khususnya.
Terima kasih atas segala perhatian dan dukungannya.
Bandung, 16 April 2008
Forum Komunikasi
Tenaga Harian Lepas Pembantu Penyuluh (THL-TB PP)
Jawa Barat
KOORDINATOR
DUDY S TAFAJANI
SEKRETARIS UMUM
YUDI WAHYUDI
2 komentar:
artikel ga tambah brarti gi sibuk di sawah
xi,xi,xi
kunung balik ya
http://kalianda-thl.blogspot.com
mana lagi nih artikelnya?
Posting Komentar